Rabu, 04 Februari 2009

7 Mahasiswa Hilang di Gunung Salak

BOGOR— Gunung salak telan korban jiwa. Tujuh tujuh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI) dinyatakan hilang di Gunung Salak saat melakulan pendakian Sabtu (31/1). Ketujuh mahasiswa tersebut yakni, Sofyan (21), Reza (21), Hengki (22), Rizki (18), Dimas (18), Dika (18), dan Tyas.Ketujuh mahasiswa pencinta alam tersebut berangkat dari YASRI menuju Sukabumi dengan mengendarai mobil L.300. Mereka melakukan pendakian gunung Salak melalui taman nasional Cimelati, Desa Cicurug Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi. Mahasiswa tersebut melewati jalur terlarang, sebab jalur pendakian ke Gunung Salak ditutup sejak tanggal 1 Desember 2008 samapi 31 Juni 2009. Kontak terakhir dari mahasiswa pendaki gunung itu yakni Minggu (1/2). Saat itu, Tyas, salah satu dari ketujuh mahasiswa tersebut mengirimkan sinyal darurat lewat SMS kepada saudaranya yang bernama Agung. Pesan singkat itu berbunyi ‘Gua udah sampe puncak sendirian, alas kaki teman-teman sudah rusak dan hilang. Semua makanan sudah habis, minta tolong bantuan SAR Tribuana’.Setelah menerima pesan singkat itu, Agung langsung melaporkan hal tersebut kepada anggota Mapala Tribuana YARSI. Agung juga menyampaikan pesan Tyas ke radia (RAPI) lalu kabar tersebut disebarkan oleh radio RAPI. “Kabar kehilangan tujuh mahasiswa YASRI kita terima Minggu malam sekitar pukul 23.50," ujar AM Mahasiswa Pencinta Alam Pakuan (Wapalapa), Melan Ferdianto.Wapalapa pun menindaklanjuti kabar kehilangan itu dengan menerjunkan anggota Wapalapa untuk membantu tim Mapala Tribuana YARSI dalam melakukan pencarian di Gunung Salak. Selain itu, Wapalapa juga mendirikan posko informasi di sekretariat Wapalapa Universitas Pakuan (Unpak). “Tadi siang (kemarin, red), tim Wapalapa Unpak yang berjumlah 19 orang berangkat membantu pencarian mahasiswa yang hilang. Mereka menemani enam mahasiswa YASRI yang datang ke Unpak," imbuhnya.Hal serupa juga dilakukan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satlak Kabupaten Bogor. TRC menugaskan tingga anggotanya untuk membantu pencarian mahasiswa di Gunung Halimun Salak sejak pagi kemarin. Siang harinya, TRC kembali mengirimkan bantuan satu regu (10 orang) yang membawa peralatan evakuasi, seperti tandu dan kantong mayat.“Paginya kita hanya mengutus tiga orang anggota TRC, tetapi setelah mendapat kabar dari tim SAR yang melakukan pencarian di Gunung Salak bahwa salah satu dari tujuh mahasiswa tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan, maka kami mengutus satu regu lagi untuk membawa tandu dan kantong mayat pada siang harinya," ujar ketua TRC Satlak Kabupaten Bogor, Budi A. Lebih jauh Budi menjelaskan, jika tim SAR belum juga menemukan para mahasiswa tersebut, maka pencarian akan dilakukan di sebelah Utara Gunung Salak, yang meliputi wilayah Kecamatan Tamansari, Ciomas, dan Tenjolaya. “Kemungkinan besok (hari ini, red) kita akan menyusuri jalur sebelah utara Gunung Salak," tandas Budi. Informasi terakhir yang diterima Radar Bogor (grup Koran ini) tadi malam, Tyas, salah satu dari tujuh mahasiswa yang dinyatakan hilang telah ditemukan oleh tim SAR dalam keadaan selamat, namun kondisinya sangat lemas. “Tyas ditemukan pukul 17:00 WIB, namun dia belum dievakuasi karena cuaca sangat buruk dan sudah gelap," ujar Dandim Kabupaten Sukabumi, Letkol Kav Yusuf. (rid/jpnn)

di ambil dari radarsorong online.

Tidak ada komentar: