Kamis, 09 Juli 2009

gunung slamet menjadi status waspada

PEMALANG, KOMPAS.com — Status Gunung Slamet di Jawa Tengah turun dari siaga menjadi waspada. Hal tersebut karena semua aktivitas gunung secara umum menurun. Meskipun demikian, jalur pendakian di gunung tersebut masih ditutup.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sukedi (30/6), mengatakan, status Gunung Slamet dinyatakan turun dari siaga ke waspada sejak Senin (29/6) sekitar pukul 14.00. Pasalnya, semua aktivitas gunung secara umum turun. Gempa letusan tidak ada. "Hanya terekam gempa embusan dengan amplitudo rendah, antara empat hingga delapan milimeter," ujarnya.
Selain itu, suhu air panas juga turun dari sebelumnya, yang mencapai lebih dari 60 derajat celsius. Saat ini, suhu air panas di kaki Gunung Slamet hanya berkisar antara 44 hingga 58 derajat celsius.
Gunung Slamet memiliki tipe strato, dengan ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut. Wilayah cakupan Gunung Slamet meliputi lima kabupaten di Jateng, yaitu Kabupaten Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga.
Menurut Sukedi, meskipun terjadi penurunan status, masyarakat belum diperbolehkan mendaki hingga puncak. Hingga saat ini, jalur pendakian masih ditutup, sampai status gunung kembali normal. Petugas juga terus memantau perkembangan Gunung Api Slamet.

Posko masih
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Politik Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tegal Bambang Puji Waluyo mengatakan, pihaknya masih terus memantau aktivitas Gunung Slamet, meskipun statusnya sudah turun. "Pemantauan dilakukan setiap enam jam sekali, melalui petugas pos pengamatan. Karena baru kemarin mulai turun," katanya.
"Hingga saat ini, posko induk untuk penanganan bencana Gunung Slamet masih disiagakan di kantor Pemkab Tegal. Posko masih tetap ada, kami menunggu petunjuk Bupati," tambahnya.
Koordinator Tim SAR Brebes Adhe Dani Raharjo mengatakan, pihaknya sudah membongkar tenda atau posko yang dibangun di wilayah Kecamatan Sirampog dan Paguyangan (wilayah kaki Gunung Slamet), sejak Sabtu pekan lalu. Selain itu, semua anggota tim SAR juga sudah ditarik kembali ke posko induk, di ibu kota Kabupaten Brebes.
Kami tarik karena kondisi sudah aman, ujarnya. Meskipun demikian, tim SAR masih tetap memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet. Pemantauan juga dilakukan terhadap potensi bencana lain pada musim kemarau, seperti kebakaran.

diambil dari kompas.com

Tidak ada komentar: