Kamis, 30 April 2009

Aktivitas G. Slamet Meningkat, BPBD Jateng "Siaga"

Rabu, 29/04/2009 08:57:27
Sehubungan dengan peningkatan status kegiatan G. Slamet dari waspada (Level II) menjadi siaga (level III) terhitung sejak tanggal 23 April 2009 pukul 08.00 WIB yang meliputi 5 Kabupaten yaitu Kab. Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal dan Purbalingga Prov. Jawa Tengah,
saat ini posko pendampingan telah aktif untuk memonitor perkembangan-perkembangan yang terjadi di lokasi.
Tim TRC BNPB terus melakukan koordinasi dengan BPBD Prov. Jawa Tengah, Muspika setempat, Pemkab. Pemalang, Tegal dan Purbalingga guna melakukan pemantauan secara terus menerus selama 24 jam di Pos Pengamatan G. Slamet.
BPBD Kab. Pemalang telah menyiapkan 7 titik untuk evakuasi warga (Desa Siremeng, Clekatakan, Batursari, Penakir, Jurangmangu, Gunungsari dan Gambuhan) yang berjumlah 13.148 orang dari Kec.Pulosari yang merupakan rawan bencana apabila G. Slamet meletus.
BPBD Kab. Tegal telah melakukan pendataan warga yang rawan bencana dengan total ± 58.967 orang di 2 Kecamatan yaitu Kec. Botong dan Kec. Bumijawa.
BPBD Kab. Purbalingga telah menyiapkan 4 titik evakuasi penampungan sementara dan 2 titik penampungan tetap untuk warga yang berjumlah 71.102 orang dari 4 Kecamatan (Kec. Karangreja, Kec. Mrebet, Kec. Bojongsari dan Kec. Kutasari) yang merupakan rawan bencana apabila G. Slamet meletus.
Menghadapi situasi saat ini, masing-masing Pemerintah Kabupaten terus menghimbau kepada warga masyarakat agar tidak panik, tetap tenang dalam melakukan aktifitas sehari-hari dan senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap situasi dan aktifitas G. Slamet sekaligus melakukan pendataan jumlah penduduk di daerah rawan dan menginventarisasi sarana dan prasarana yang ada.
Sumber : Laporan Pusdalops BNPB

keadaan G. Slamet per 29 April 2009


Semenjak 19 april 2009 sampai sekarang aktifitas G. Slamet semakin tinggi, berawal dari keluarnya abu dan bau belerang di sekitar pedukuhan sigedong bumijawa hingga di berlakukannya status siaga ( level III) per 23 April 2009 pukul 08.000 sampai keadaan per 29 April, pukul 21.15 dan 21.35 G. slamet mengeluarkan semburan api serta lahar tapi dalam insentita rendah, terjadi 47 kali gempa kecil yang tercatat pada pos pengamatan gambuhan, informasi ini di dapatkan pada kanal koordinasi SATKOMKAMTIBMAS RAPI wilayah 14 kab Tegal. sebagai frekwensi pantauan keadaan G. slamet.
Tim dari RAPI wilayah 14 kab Tegal standbye penuh pada posko pengamatan G. slamet di gambuhan disamping pos pembantu yang berada di balai desa Tuwel Bojong kab Tegal. Dinas kesehatan kab Tegal juga terus mamantau keadaan tersebut dengan ikut bergabung pada kanal koordinasi RAPI.
Mulai hari ini jadwal petugas dari RAPI sudah tersusun untuk mengantisipasi terjadinya hal hal yang tidak di inginkan, dengan dibantu oleh pak teguh JZ 11 KEY juga pak didit JZ 11 RNX, pengurus telah mengatur petugas jaga pemantauan 24 jam G. slamet.
disamping petugas inti yang ada di daerah atas ( pos pengamatan ) yaitu paijo, JZ 11 KFO, amad JZ 11 MYJ , nur eval JZ 11 JQB dan pak lamun JZ 11 IFL serta fahruri JZ 11 INV .
disamping tim atas juga RAPI menyiapkan tim bawah yang bertugas membantu pemantauan lewat stasiun rumah masing masing anggota RAPI, ada pak rasito JZ 11 INY, mashuri JZ 11 RZM, wildan hermawan JZ 11 JTI, pak anto dari kota tegal JZ 11 JVS, moh sobirin JZ 11 NWK, saat ini TIM RAPI masih terus memantau aktifitas G slamet tiap jam dan dilaporkan ke pihak pihak terkait.

wildanoke.jz11jti

Senin, 27 April 2009

RAPI Wilayah 14 Siapkan TIM Bankom Pemantauan G. Slamet


Rapi wilayah 14 kab tegal, lewat ketua wilayah Sugono dalam keterangannya bahwa RAPI telah menyiapkan Tim Bankom ( bantuan komunikasi ) Pemantauan Gunung Slamet. minggu pagi, sejumlah anggota rapi mengadakan pemantauan ke gunung slamet, mulai dari bumijawa, obyek wisata guci hingga ke pos pengamatan gunung berapi di Gambuhan Pulosari pemalang.
dari hasil survey disimpulkan bahwa informasi yang ada di sana supaya bisa diketahui masyarakat, agar masyarakat bisa waspada dan siap jika ada hal yang terjadi. oleh karena itu sangat perlu dibentuk tim bantuan komunikasi pemantau gunung slamet.
tim tersebut akan mendirikan bascamp di sekitar obyek wisata guci, atau bila perlu bergabung dengan Kesbanglinmas Kab Tegal.
tim akan bekerja dengan cara memberikan informasi kepada masyarakat dan instansi yang membutuhkan tentang keadaan dan situasi gunung slamet. bekerja pada Frek 143.280 Mhz duplek min 100, sebagai frekswensi koordinasi dan pantauan.
bapak sugono menambahkan pula bahwa semua anggota RAPI siap diterjunkan bila dibutuhkan.
untuk awal, tim bekerja selama 10 hari, bila keadaan masih membutuhkan akan diperpanjang sesuai kebutuhan.

Tim SAR Siapkan Jalur Evakuasi

PEMALANG, KOMPAS.com — Tim SAR Kabupaten Brebes dan Tegal, Jawa Tengah, menyiapkan jalur evakuasi untuk mengantisipasi apabila terjadi letusan Gunung Slamet, yang mengharuskan dilakukannya evakuasi warga. Hingga saat ini, Gunung Slamet masih berstatus siaga.
Koordinator Tim SAR Brebes, Adhe Dani Raharjo, Jumat (24/4), mengatakan, pihaknya akan segera memetakan jalur evakuasi untuk mengantisipasi apabila diperlukan proses evakuasi warga. Tempat pengungsian diusahakan masih dalam satu desa, tetapi apabila tidak memungkinkan akan dicarikan tempat di desa lain.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Politik Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tegal Bambang Puji Waluyo mengatakan, hingga saat ini belum dilakukan evakuasi terhadap warga. Warga masih beraktivitas seperti biasa.
Meskipun demikian, pihaknya telah menyiapkan dua lokasi pengungsian, yaitu di Desa Buniwah, Kecamatan Bojong dan di Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa. Lokasi tersebut luas dan memiliki sarana air bersih yang memadai, dekat dengan puskesmas, serta mudah terjangkau.
Selain dari pemerintah, Polres Tegal juga menyiapkan dua peleton pasukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana. Kepala Polres Tegal Ajun Komisaris Besar Wahyu Handoyo mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan pos pengamatan dan pemerintah setempat untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet.
Selain itu juga disiapkan peralatan evakuasi, di antaranya kendaraan, tenda peleton, dan dapur lapangan. Saat ini, masyarakat diminta untuk waspada. Apabila status Gunung Slamet dinyatakan awas, mereka harus segera dievakuasi.

diambil dari kompas

Gunung Slamet Siaga, RSUD Slawi Siapkan Tim

Minggu, 26 April 2009 21:36 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Siwi Nurbiajanti
SLAWI, KOMPAS.com - Seiring dengan meningkatnya aktivitas Gunung Slamet di Jawa Tengah, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dokter Soeselo Slawi menyiapkan Tim Brigade Siaga Bencana. Hal tersebut untuk mengantisipasi kebutuhan medis bagi warga apabila terjadi bencana.
Ketua Tim Mobile Brigade Siaga Bencana RSUD dokter Soeselo Slawi, Bambang Susiswo, Minggu (26/4) mengatakan, persiapan meliputi tenaga medis dan sarana prasarana kesehatan. Selain di rumah sakit, juga disiapkan tenaga yang bertugas di luar.
Menurut dia, secara umum tim brigade siaga bencana siap menolong warga, apabila terjadi bencana akibat kenaikan aktivitas Gunung Slamet. "Yang jelas di UGD ada 14 orang. Kalau tim mobile terdiri dari perawat, dokter, dan ambulance," ujarnya.
Apabila terjadi kekurangan tenaga untuk menangani masyarakat di lokasi kejadian, pihaknya akan mengambilkan tenaga dari rumah sakit, yang kebetulan saat itu sedang piket. "Secara prinsip, kalau kurang tenaga akan ambil tenaga dari dalam," katanya.
Bambang mengatakan, sebenarnya pembentukan tim brigade siaga bencana sudah berlangsung sejak sekitar dua tahun lalu. Tim tersebut bertugas untuk menghadapi bencana, baik yang terjadi di dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit. Meskipun demikian, seiring dengan kenaikan aktifitas Gunung Slamet, keberadaan tim semakin dimantapkan.

Masih Siaga
Sementara itu hingga hari Minggu, status Gunung Api Slamet masih dinyatakan siaga. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sukedi mengatakan, aktifitas gunung pada hari Minggu juga relatif sama dengan hari sebelumnya.
Sejak pukul 00.00 hingga 06.00, terjadi 80 kali letusan lava pijar. Sementara berdasarkan data pada Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, jumlah letusan lava pijar yang terjadi sehari sebelumnya mencapai 42 kali. "Gempa saat ini juga masih ada," kata Sukedi.
Hingga saat ini, petugas masih mengamati secara intensif, dengan memantau perkembangan aktivitas gunung dari waktu ke waktu. Kegiatan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian juga masih nomal.
Sukedi meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tetap menjalankan aktifitas sehari-hari seperti bisa. Meskipun demikian apabila terjadi letusan abu, ia meminta warga untuk segera mengenakan masker.

diambil dari kompas

Gunung Slamet Naik Status Menjadi Waspada

Selasa, 21 April 2009 20:49 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Madina Nusrat
TEGAL, KOMPAS.com - Gunung Slamet dinaikkan statusnya dari normal (level I) menjadi waspada (level II). Gunung tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian 3.432 meter, itu selama dua hari terakhir mengalami peningkatan aktivitas, yakni bertambahnya frekuensi kegempaan, asap dari puncak berubah menjadi kecokelatan, dan suhu air panas di sekitar gunung itu naik tiga derajat celcius.
Peningkatan status itu diumumkan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung, Surono, pada Selasa (21/4). Pengumuman itu pun dapat dilihat pada situs Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung di internet.
Dalam siaran persnya, Surono memberitahukan bahwa, pada 19 April terekam 49 kali gempa permukaan. Pada hari selanjutnya, kegempaan berubah menjadi tremor vulkanik sebanyak 97 kali, dan hingga 21 April kegempaan tremor vulkanik masih terjadi secara terus menerus.
Temperatur suhu pada sumber air panas di lereng Gunung Slamet, yakni di Pandansari dan Pasepuhan naik tiga derajat celcius. Temperatur suhu air panas di Pandansari naik dari 42,2 derajat celcius menjadi 45,7 derajat celcius, sementara di Pasepuhan naik dari 61,6 derajat celcius menjadi 63 derajat celcius.
Secara visual, asap dari puncak Gunung Slamet mengalam i perubahan pada tanggal 21 April. Tinggi asap naik dari 50 meter menjadi 300 meter, dan warnanya berubah dari putih menjadi kecokelatan.
Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Slamet itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekomendasikan agar lima kabupaten kawasan Gunung Slamet, yaitu Pemalang, Brebes, Tegal, Banyumas, dan Purbalingga, dapat meningkatkan kewaspadaannya tetapi harus tetap tenang.

Jalur Pendakian DitutupKelima pemerintah kabupaten tersebut diminta untuk menutup semua jalur pendakian Gunung Slamet. Pemerintah kabupaten juga mempersiapkan para warganya jika terjadi hujan abu, salah satunya melengkapi warganya dengan masker.
Pemerintah kabupaten juga diminta untuk terus berkoordinasi dengan pos pengamatan gunung di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Evaluasi terkini terkait aktivitas Gunung Slamet juga dapat diakses lewat internet, dengan alamat situs www.vsi.esdm.go.id.
Saat dikonfirmasi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Banyumas Kartiman mengaku, belum melaksanakan koordinasi tanggap bencana apa pun karena belum memperoleh surat pemberitahuan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung.
"Faksimili pemberitahuan saja, saya belum terima. Tapi akan saya periksa hal itu secepatnya," katanya.

diambil dari KOMPAS

Calon kandidat Ketua RAPI Kab Tegal: Sugono

Sugono, calon ketua rapi wilayah 14 kab tegal, beliau adalah seorang pengusaha dan politisi yang handal di kab tegal, saat ini beliau masih menjabat ketua wilayah 14 kab tegal, untuk masa jabatan mendatang beliau bersedia maju kembali jika di usung oleh lokal lokal.
harapan beliau semoga rapi di kab tegal semakin maju siapapun yang menjadi ketua.
dengan gaya kepemimpinan yang santai pak sugono bisa membawa angin perubahan di tubuh RAPI kab tegal, dengan banyaknya bantuan dan anggaran dari pemerintah daerah untuk kegiatan RAPI.
tetapi semua itu juga harus ada dukungan dari semua pihak, terutama anggota RAPI yang ada di wilayah kabupaten tegal.
beliau sekarang terpilih menjadi calon anggota DPRD Kab Tegal.
semoga dalam muswil nanti bisa terpilih figur yang pas demi kemajuan RAPI.

Sabtu, 25 April 2009

Blog RAPI Kab Tegal, Juara III lomba Blog TELKOM

saya sebagai admin mengucapkan terima kasih kepada rekan, teman dan saudara semua yang telah mendukung kami sehingga Blog rapitegalwil14.blogspot.com bisa mendapat juara III dalam lomba blog yang di selenggarakan oleh pihak TELKOM dengan harian RADAR Tegal.

dibawah ini adalah surat pemberitahuan tentang pemenang lomba blog :




Nomor : 066/RT/IKL/V/2009
Lampiran : -
Perihal : Pemberitahuan


Kepada Yth :Sdr. Wildan Hermawan Di -
Tempat



Dengan Hormat,
RADAR TEGAL yang bekerjasama PT.TELKOM mengucapkan banyak terimakasih atas partisipasi saudara dalam LOMBA BLOG. Kami mohon maaf atas lamanya pemberitahuan ini mengingat banyaknya pengirim dan susahnya dalam penilaian, maka dengan ini kami umumkan daftar Pemenang Lomba BLOG yang saudara kirimkan ke Redaksi kami.

Demikian Pemberitahun ini, atas atensinya kami ucapkan Terimakasih. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Saudara Wahyudi di Kantor Harian Pagi Radar Tegal Jl. Perintis Kemerdekaan No.32 kota Tegal Telp : (0283) 340900 / (0283) 3357164

Tegal, 17 April 2009
Harian Pagi Radar Tegal



WAHYUDI

Selasa, 14 April 2009

konsultasi dengan pak Sigit JZ 10 HDH Litbang Rapi Pusat.

konsultasi organisasi

Hari ini jam 9:41
salam RAPI, 51-55

Dari: Sigit Hariwidodo
Kepada: jz11jti@yahoo.co.id
Terkirim: Selasa, 14 April, 2009 11:49:54
Topik: Chatting kita pada Sel, 14/4/09 11:57


Om Wildan, 51 55,

Sersan....serius tapi santai....santai tapi serius....ngobrolin tentang mencari "figur" seorang Ketua Wilayah emang gampang2 susah...susah2 gampang....pilih2 tebu...luarnya bagus tapi takut nantinya dalamnya "bongkeng"....waktu mau jadi Ketua semangatnya luar biasa...setelah jadi malah melempem....mimpin RAPI ini kan susah2 gampang mas...yang mimpin nya bener aja masih "salah" dan banyak dapat komentar...apalagi kalo mimpinnya "salah"...pasti akan banyak dapat masalah....(baca kan beberapa komentar untuk Pengurus di milis...??)

Lha terus piye..? Makanya dalam ad/ art dibuat pernah menjadi pengurus organisasi minimal 2 tahun....agar yang jadi Ketua punya "pengalaman" memimpin organisasi yang "unik" ini....suatu organisasi yang "tidak bisa" dikelola dengan teori organisasi yang telah banyak saya baca dari berbagai buku.....suatu organisasi sosial kemasyarakatan yang berbasis pada hobby "ngobrol"....NATO....no action talk only....lebih banyak ngobrolnya daripada kegiatannya....bahkan yang kerja tetapi nggak "ngebrik" (ngobrol)...malah dibilang nggak afdol....bukan orang RAPI katanya gitu...dan sialnya lagi....organisasi yang keuangan nya tidak akan pernah cukup untuk men-dana-i kegiatannya...kalo toh ada uangnya (sedikit)...kecenderungannya menjadi "milik" dan pengelolaan "kegiatan pribadi" yang berkaitan dengan kegiatan organisasi....

Bahkan...katanya begini om Wildan....kalo ada yang mau mimpin RAPI atau ada yang mau jadi Pengurus Organisasi....kita semua akan bersyukur dan akan bangga...ada yang "berkorban" buat kita semua...ada yang "nombok" buat menghidupkan RAPI....ada yang mau meluangkan (pengirbanan) waktu. tenaga. pikiran, biaya, dan hal-hal lain hanya untuk suatu kegiatan yang orientasinya untuk kepentingan orang lain....enggak ada keuntungan pribadi apapun buat kita....kecuali hanya "kebanggaan" karena kita menjadi "pengurus" atau Ketua Organisasi....hanya itu saja...

Jadi....bagaimana sebaiknya "kita" mencari figur Ketua RAPI (Lokal/ Wilayah/ Daerah/ Pusat)....yang pertama beliau harus "tahu" apa dan bagaimana organisasi kita ini (bukan hanya bisa dan terbiasa "ngebrik")...beliau harus mau dan punya sifat "berkorban" dan loyal......figur orang tersebut harus dapat "mengelola"..... "mengakomodasikan" semua "potensi organisasi" (anggota, fasilitas, network, keuangan, birokrasi pemerintah)....orang tersebut harus punya banyak waktu.....(ini penting....harus sering berkunjung dan ber-silahturahmi)... setiap saat harus dapat "menjawab" kebutuhan semua pihak khususnya anggota (ingatkan...waktu di milis pak Ketum ditanya macem2...?)... boleh itu seorang dokter ataupun polisi....atau seorang tukang becak pun...yang terpenting adalah...mampukah beliau "menjawab" keinginan kita (semua anggota) yang setiap orang punya keinginan macem2.....nah ini baru sebagian "daftar" persyaratan yang tidak tertulis....repot banget kan..?

Usul saya begini aja mas....Buat aja daftar keinginan "ideal" kita (se-olah2 sebagai sebagai wakil anggota)....kita buat dulu semua "daftar dosa" dan semua "daftar keberhasilan" pak Ketua Wilayah yang dulu.....kita buat secara "fair" dan tidak memihak....betul2 independen...target kita untuk figur Ketua Wilayah yang kita pilih gampang aja....minimal beliau harus bisa "mempertahankan" keberhasilan dan "menghilangkan" daftar dosa yang ada....dan bisa menjawab keinginan yang kita buat...gampang aja to..? Ingat loh...orang tersebut (pak Ketua kita)....nggak dibayar untuk mencapai target2 yang kita inginkan...

Bayangkan kalo ada daftar keberhasilan ada 5 macam....daftar dosa ada 10 macam....daftar keinginan adal 5 macam....minimal harus bisa menjalankan 20 macam daftar yang kita buat....setengah mati pasti kita akan sulit mencari orang yang mau jadi Ketua...

Di Organisasi RAPI...tidak ada kata "harus"....seorang Pengurus atau Ketua tidak bisa kita "haruskan" untuk berbuat sesuatu....iya kalo dia mau...? kalo tidak..? ya ditinggal begitu saja.....maklum kan.? karena ini semua tanpa sanksi dan apresiasi....dikerjakan syukur....nggak dikerjakan ya apa boleh buat...kalo "dipaksa"...lebih baik berhenti dan kabur.....ini yang biasa terjadi...om Wildan tahu kan..? siapa pun Pengurus dan Ketuanya....pasti ada komentar "negatif" terhadap beliau....sialnya lagi...yng negatif yang ditonjolkan....yang positif dan keberhasilan hilang begitu saja...

Wah bingung ki.....lha terus piye no..?? Gampang aja mas....cari figur yang jiwa sosialnya tinggi...pintar..pandai berteman dan punya network dan fasilitas untuk menunjang kegiatan pribadinya (untuk organisasi)...punya waktu untuk sering bersilahturahmi....dan harus ikhlas dalam menerima "amanat" sosial ini....

Saya kenal dengan Ketua Wilayah terdahulu...(tapi sekarang "lupa" hehehehe...beliau kerja di Pemda ya...) dan saya kenal dengan "aktifitas" teman2 Pengurus Wilayah Tegal maupun pengabdian pak Ketua terdahulu...waktu mau Rakernas 09 di bandungan kemarin....saya sempat di-ampir-ke di rumah makan sate...sop...wah komplit banget...dan ngobrol dengan pak Ketua Wilayah....beliau adalah orang pertama yang "berhasil" menjalin hubungan MoU dengan PU DJSDA setempat untuk monitoring kegiatan banjir......dari kegiatan belaiu di wilayah Tegal...membuat PU di Pusat menjalin MoU dengan RAPI Pusat....saya senang dengan apa yang telah diperbuat selama ini untuk mengangkat nama RAPI.....tentu kalo mau dipilh orang yang lebih bagus....saya yakin RAPI Wilayah Tegal akan lebi berhasil ke depan...

Oh ya....saya pernah kirim materi Muswil kan..? Khususnya di program kerja dan anggaran....saya buat agar apa yang dipikirkan oleh Wilayah/ Daerah/ Pusat akan sama....semua program kerja akan sama...dan semua program kerja berbasis anggaran....dan anggaran tersebut bisa kita ajukan ke PemDA/ PemKot/ PemKab untuk mendapatkan bantuan anggaran....

Daftar keinginan yang kita buat...tentu akan menjadi program kerja...dan program kerja saya buat dengan model matriks agar terlihat kewajiban semua pihak terkait....

Kira2 begitu aja dulu om Wildan...tentu terbuka untuk kita diskusikan...dan sebagai info...saya pernah jadi Ketua Wilayah di Depok tahun 2000 - 2003....dan hampir semua orang tahu apa yang pernah dikerjakan oleh seorang JZ 10 HDH.......saya punya istilah "Bogor Sejati"....Biat Tekor Asal Kesohor Sampai Mati"....emang luar biasa om...nilai kegiatan RAPI Depok waktu itu senilai Rp. 152jt...uang kas bisa terkumpul dari minus (punya utang) menjadi 8jt-an..............

dsb dsb.



Semoga sukse ber-Muswil....salam

JZ 10 HDH

Senin, 13 April 2009

Dr. H.Bimo Banyuaji

Dr H Bimo Bayuadji
Tukang Identifikasi Jenazah
WAKIL Ketua PMI Cabang Kabupaten Tegal, dr H Bimo Bayuadji (54), hampir pasti sering terlihat pada saat-saat ada kejadian yang menelan korban jiwa cukup banyak. Tak heran, karena Kepala Puskesmas Pangkah ini memang dikenal memiliki keringanan tangan dalam ikut memecahkan kesulitan dalam kejadian kecelakaan lalu lintas. Apalagi dia juga anggota Bantuan Sistem Komunikasi Radio Antar Penduduk Indonesia (Bansiskom Rapi) dengan call sign JZ11OXN.
Contohnya, pada saat kejadian kecelakaan tunggal bus Sinar Jaya B-7554-YL di jalan raya Desa Lebaksiu Lor, Kabupaten Tegal, Kamis (23/1) sekitar pukul 23.00, Bimo bersama Satuan Penanggulangan Bencana (Satgana) PMI, ikut terjun membantu polisi dalam penanganan penanggulangan korban.
Di tempat kejadian perkara sambil menenteng pesawat HT dia sering memberi instruksi kepada anggota Satgana untuk membantu mengangkat mayat. Sebanyak 18 korban tewas, lalu dilarikan ke rumah sakit.
Hal yang mencolok ketika sejumlah petugas memasuki ruang mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeselo, dia sendiri masuk tanpa menutup hidungnya dengan kain penutup. Bahkan, untuk lebih memastikan bagian-bagian mayat, tak jarang dia harus mendekatkan kepalanya ke tubuh korban yang hangus menghitam.
''Meski saya dokter, tapi tak jarang saya harus bersedih melihat mayat bergelimpangan,'' tuturnya saat ikut mengidentifikasi mayat. Namun, di balik itu dia sering berbangga manakala dari tugasnya itu bisa membantu keluarga dalam menemukan saudara yang menjadi korban.
Contohnya, dalam kesabarannya dia menemukan identitas dalam dua lembar kertas tipis yang berada di saku korban yang sudah hancur. Namun, herannya meski wajah korban yang kemudian diketahui bernama, Sangib Adi Cahyadi (54), Karyawan Departemen Agama Banjarnegara, yang sudah tak bisa dikenali, berkat kejelian dr Bimo akhirnya mayat itu diyakini rekan-rekan almarhum dari Banjarnegara yang datang ke RSUD Jumat sekitar pukul 06.00.
''Mayat itu bisa dipastikan bernama Sangib asal Desa Binoro Banjarnegara, karena dua gigi palsunya,'' ujar Bimo. Menurut dia, bersama Tim Satgana, dia beberapa kali ikut pula menolong kejadian tabrakan yang memakan korban jiwa banyak. Misalnya, tabrakan bus Sinar jaya dengan kereta api di Klonengan, kecelakaan tabrakan antardua kereta api, KA Empu Jaya dengan KA Gaya Baru di Brebes. Meledaknya pabrik kembang api di Desa Kalibakung yang menelan jiwa 23 meninggal dunia.
Sebagai relawan dia juga pernah bertugas di Maumere Flores 1992, saat itu ada bencana Tsunami (gempa bumi di dalam laut akhirnya meledak keluar), kemudian Tsunami di Liwa, Lampung Barat. Lainnya bencana kelaparan di Irian Jaya serta kerusuhan bernuansa sara di Ambon.
Pemegang lencana Relawan Nasional 2000 dari PMI Indonesia yang diserahkan Menteri Kesehatan di Jakarta saat rapat koordinasi Operasi Ketupat Lilin Candi 2002 yang baru lalu di Polwil Pekalongan, dia pernah mengusulkan agar penjual kios-kios bensin di pinggir jalan supaya ditertibkan. Usulan itu disampaikan karena pernah ada kejadian di Desa Cepiring Kendal, kios ditabrak bus akhirnya kendaraan terbakar, sehingga menelan banyak korban.
''Ternyata omongan saya terbukti, yakni dengan kejadian ''Jumat Kliwon kelabu'' di Desa Lebaksiu Lor. Bus Sinar Jaya terbakar setelah menabrak drum berisi minyak tanah, sehingga menewaskan 18 orang,'' ujar dia yang mengaku kadang harus mengeluarkan biaya dari saku sendiri saat memberitahu keluarga korban lewat telepon.(Nuryanto Aji-42)


diambil dari suara merdeka

AKP Zaenal Mutakin

Bapak AKP Zaenal Mutaqqin, beliau sekarang bertugas sebagai kepala Satpolairud Polresta Tegal, beliau bertempat tinggal di desa Blubuk , Kec Dukuhwaru Kab Tegal, pengalaman beliau menjadi kapolsek di kec adiwerna, dukuhwaru , slawi serta jatibarang brebes, juga sebagai kabag ops polres tegal dan terakhir beliau tugas di Polwil pekalongan hingga sekarang dipindah ke Polresta tegal sebagai kepala Satpollairud.
seseorang yang berjiwa low profil, mengayomi serta berwibawa, sangat dibutuhkan di organisasi rapi, saat ini organisasi rapi sangat krisis calon pemimpin,
semoga dalam pemilihan ketua rapi kita bisa memilih figur ketua yang tepat dan pas demi kemajuan RAPI wilayah 14 kab Tegal.

Kamis, 09 April 2009

BANKOM RAPI PEMILU 2009

kegiatan RAPI wilayah 14 Kab Tegal, bahwa pada hari ini 9 april 2009 telah dan sedang melaksanakan bantuan komunikasi pemilu legeslatif 2009, yang dimulai dari jam 08.00 wib- selesai.
untuk kab tegal dibagi dalam 20 posko bankom, yaitu 18 posko kecamatan dan 1 posko KPU serta 1 posko induk di sekretariat sukses pemilu 2009, yang berada di ruang asisten 1 setda kab tegal.
sebagai koordinator bankom, bpk Zabidi, JZ 11 RNX, mengatakan bahwa dasar pelaksanaan bankom pemilu adalah surat edaran Kesbang pol dan linmas prov jawa tengah, untuk RAPI bahwa di himbau agar melaksanakan bantuan komunikasi dalam rangka pemilu legeslatif 2009, juga dasar surat dari kesbanglinmas kab tegal tentang hal yang sama.
Rapi wilayah 14 kab tegal menerjunkan 3 personil untuk masing masing pos, jadi kurang lebih 65 personil anggota RAPI.ikut terlibat dalam kegiatan bankom pemilu tahun 2009.
demikian pemberitahuan ini kami sampaikan sebagai laporan kepada pihak terkait untuk diketahui.

wildan hermawan
jz 11 jti
tegal jawa tengah

Jumat, 03 April 2009

JZ 11 JYA, H. IKMAL JAYA SE.MM Walikota Tegal

Pelantikan Walikota Tegal : Penetapan APBD Jangan Berlarut-larut Berita Terkini, Tegal – Dalam penyusunan RAPBD Kabupaten/Kota, soal pembahasan dan penetapan RAPBD jangan sampai berlarut-larut, karena kalau sampai waktunya terlambat, maka yang akan dirugikan adalah kepentingan seluruh rakyat. Demikian penegasan Gubernur Jawa Tengah, H. Bibit Waluyo, saat melantik Walikota dan Wakil Walikota Tegal yang baru periode 2009 – 2014, hari ini (Senin, 23/3) di Balai Kota Tegal. Kebijakan dari eksekutif dan legislatif, lanjut Gubernur, sangat diharapkan oleh rakyat, jadi jangan terjebak pada emosi dan kepentingan sepihak yang merugikan rakyat. “Untuk itu, musyawarah dalam demokrasi yang kita anut, tetap harus ada permufakatan sebagai hasil akhir yang didukung bersama,” tegasnya. DIPA APBN 2009 yang sudah diterima Pemerintah Kota Tegal sebesar Rp. 62 milyar dan Dokumen Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 8,1 milyar. Apabila ditambah APBD Kota Tegal Rp. 65,3 milyar, maka total anggaran tahun anggaran 2009 yang dikelola Pemkot Tegal sebesar Rp. 135,4 milyar. “Kucuran berbagai program dan dukungan dari Pusat dan Provinsi kepada Kabupaten / Kota dalam bentuk bantuan stimulan, block grand, hibah, dana bergulir dan lainnya, jumlahnya sangat besar.” Oleh karena itu, dia mengingatkan agar dapat dikendalikan dan dimanfaatkan secara optimal dan cermat, disertai pertanggungjawaban administrasi yang benar, tepat waktu dan tepat sasaran. H. Bibit Waluyo menegaskan pula, agar memperoleh hasil optimal dalam pembangunan pertanian dan UMKM, maka Bupati/Walikota hingga Kepala Desa/Lurah, Gapoktan dan Penyuluh Pertanian harus bergerak secara kompak, baik dalam mengawal peningkatan produksi hasil pertanian dalam arti luas sampai pemasarannya. Selain itu, perlu pencegahan dan perlindungan petani dari kepentingan tengkulak yang merugikan, serta mengawal jalur distribusi pupuk agar benar-benar tepat sasaran. Dalam pelaksanaan program kerja tahun 2009, dia minta kepada semua unsur pimpinan, khususnya Bupati/Walikota harus benar-benar paham menyusun prioritas sasaran guna mendukung gerakan “Bali Deso Mbangun Deso”, khususnya dalam implementasi misi no. 2 Pembangunan Jawa Tengah 2008-2013 yaitu Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian dengan melaksanakan Sapta Usaha Tani, Pemberdayaan UMKM dan Industri Padat Karya. Kepada Walikota Tegal yang baru, H. Ikmal Jaya dan Wakilnya, H. Habib Ali Zaenal Abidin, SE, Gubernur titip pesan, agar mampu mengayomi seluruh masyarakat Kota Tegal, termasuk bersikap netral dalam mensukseskan Pemilu 2009 mendatang dengan mendorong sosialisasi yang benar supaya kesadaran masyarakat menggunakan hak pilihnya tetap tinggi. (*BS).

diambil dari; www.jawatengah.go.id


RAPI adalah sebuah organisasi sosial, non politik... Saya yakinkan bahwa statment ini memiliki arti RAPI tidak akan terjun ke Politik, dan sejauh ini alhamdulillah RAPI tetap komitment, artinya belum pernah ada peserta pemilu dengan label PKI (Partai Komunikasi Indonesia), Partai Radio Indonesia, Partai Brik-brikan Indonesia atau nama lain yang berhubungan dengan RAPI.Rekan-rekan se organisasi, RAPI adalah sebuah keluarga besar.Dimana satu sakit yang lain pun akan merasa sakit,dan kehilangan.Satu menjadi besar yang lain akan merasa senang & banggaUntuk itu rekan-rekan, bukan masalah siapa yang mencalonkan (Individu) dan siapa yang bakal menjadi/menjabat Kepala Daerah.Tetapi karena beliau adalah seorang anggota RAPI.Siapapun anggota RAPI yang mencalonkan diri WAJIB kita dukungSiapapun anggota RAPI yang berusaha maju wajib kita bantuAlhamdulillah tahun ini ada beberapa anggota RAPI yang mendapatkan amanat dari masyarakat, dan wajib kita dukung sepenuhnya, karena mereka adalah keluarga kita, mereka adalah :H. IKMAL JAYA, Se.Ak ( JZ.11.JYA )Calon Walikota Tegal Periode: 2009 - 20013Dengan No. Urut : 5 ( Lima )BUDI ROSIANTO ( JZ.11.ROS )Calon Legislatif Kota TegalDengan No. Urut : 9 ( Sembilan )Untuk itu rekan-rekan RAPI Willayah 15 khususnya dan RAPI Indonesia umumnya.Marilah bersama-sama kita ciptakan Pemilu yang kondusif karena siapapun yang menjadi Pemimpin / Kepala Daerah adalah pilihan dari masyarakat.Kita hanya bisa berharap kepada JZ.11.JYA dan JZ.11.ROS yang akan menggemban amanat dari rakyat ( Insya Allah ) agar selalu dapat mengakomodir suara masyarakat.Dan kita selaku keluarga besar hanya bisa memberikan doa dan dukungan kepada kedua rekan kita, semoga apa yang di cita-citakan dapat terlaksana dengan 10.2 ( amin..)

diambil dari : www.rapitegal.blogspot.com